Minggu, 03 April 2011

let it go

Satu hal yang harus aku sadari. Aku tidak akan mati dikarnakan dia berbalik berjalan menjauhiku. Benar, aku sedih karena Cuma bisa melihat punggung nya yang lebar yang semakin lama semakin jauh  tidak bisa ku capai dan ku rasakan lagi.

Tapi Kali ini aku tidak akan berlari mengerjarnya lagi. Aku biarkan dia pergi dan  Aku juga harus menemukan jalan ku sendiri.  Aku pasti bisa melewati semua ini, karena aku kuat dan hebat!

Jumat, 01 April 2011

“Celingkuh yang bitin ati cakit”


Umur tidak menentukan kedewasaan seseorang. Yak itu yang terjadi pada diri saya sendiri, dalam umur yang sudah memasuki usia kepala dua. Saya di tuntut untuk bisa menilai mana masalah yang harus diselesaikan lebih dulu tergantung tingkat kepentinganya.  Tapi sayangnya saya kurang bijaksana dalam hal ini. Saya sering melakukan kegiatan tergantung “mood”  jadi kalau hati saya sedang galau maka tidak akan ada hal yang dapat terselesaikan dengan baik.

Seperti yang terjadi beberapa minggu belakangan ini. Saya merasakan fase anak muda biasanya yaitu “ patah hati”. Sebenernya ini adalah fase wajar tapi entah kenapa saya bisa membuat fase ini tidak wajar dan saya sangat terpuruk jatuh terluka karenanya. Pada masa post-brokenheart ini saya tampa sadar melakukan hal-hal yang mendekati “pathatic” alias menyedihkan. Saya datang ke kampus dengan tampang yang sangat tidak enak untuk di lihat, mata saya bengkak karena harus mengeluar cairan air mata setiap saat, kepala saya sakit karena tidak bisa istirahat sedikitpun, pikiran saya tidak tenang karena masi bersedih dan menyesali dengan apa yang telah terjadi. Saya tidak rela dia pergi dari kehidupan saya, saya dengan keras kepalanya ingin mempertahankan apa yang telah saya punya dan ingin memperbaikinya.

Saya tidak bisa mengusir hal-hal indah yang telah dilakukan, semua nya berputar-putar di kepala, saya masi ingat bau tubuhnya terakir kita bertemu dan saya tidak sedetikpun melepas lengannya. Semua janji-janji manis yang pernah di ucapakan “5 tahun lagi kita solat jamaah bersama ya sayang” Saya ingat bagaimana cara dia tertawa semua barisan gigi nya yang bersih akan terlihat dia akan menyipitkan matanya dan dia akan terlihat begitu sangat menggoda. Bagaimana dia berkilah kalau sudah kalah bedebat dan dia akan mengeluarkan kata-kata yang tidak ada hubunganya dengan apa yang kita bicarakan. Dan pastinya saya sangat ingat bagaimana dia menendang saya keluar dari kehidupanya.
Menurut anda apa yang saat ini saya rasakan? Yak betul sekali, SAKIT HATI..
Saya yang biasanya tidak bisa berhenti makan di manapun dan kapanpun tiba-tiba tidak berselera makan. Sehari atau duahari mungkin perut saya akan bisa bertahan tapi kalau selama dua minggu seperti ini saya dengan sukses di opname selama 2 hari dan menghabisakan 4 botol infus. Tapi apa akibatnya dari tindakan bodoh tersebut?  Badan saya lemes, saya tidak bisa beraktifitas seperti biasa, semua temen-temen jadi kerepotan ngejaga dan merawat saya, si mama jadi sedih, dan kepengpun melayang.
Tapi si pathetic tidak juga berhenti dan tersadar. Masa-masa pemulihan dari sakit si “dia” jadi lebih perhatian dan tidak di pungkiri saya senang, saya merasa masi punya kesempatan untuk “balik” . tapi saya salah besar mengartikan perhatianya yang sekilas Cuma rasa iba alias “kasihan”. Dia bercerita seperti biasa dan bertingkah seperti biasa, saya oke dengan semua tindakanya selama kita masi bisa “baik-baik” saja. Tiba-tiba jantung saya berdetak kencang mendengar kan sebuah pertanyaan dia tentang permohonan izin dengan siapa dia akan berpacaran setelah ini. Inilah fakta yang berusaha saya pungkiri sebelum ini bahwa alasan kita “putus” bukan gara2 memikirkan tentang keluarga tapi karena ada makluk berjenis kelamin wanita yang hadir dalam kehidupan dia. Sebelum ini saya mati-matian membela dia di depan semua teman-teman. Mempertahankan dia tetap seperti malaikat yang baik hati. Tapi kali ini saya menyerah, mulut saya terbungkam karena dia sendiri yang secara tidak langsung menyatakan memang benar apa yang teman-teman saya curigai.

Maaf kan saya kali ini saya tidak bisa mentolerir apa yang telah dia lakukan, saya lebih memilih dia keluar dari kehidupan saya. Tidak usah sok perhatian tidak perlu sok mengerti karena hati saya sudah terlanjur sakit oleh apa yang dia lakukan. Saya mohon kerjasama nya untuk tidak keep in touch dengan saya, ya walaupun saya yakin kita tidak bisa benar-benar bisa putus hubungan tapi setidaknya jangan berlagak tidak pernah terjadi apa-apa antara kita. Tenang saja saya akan berusaha memaafkan kamu sehingga nanti di yaumul mashar kamu tidak perlu mencari saya dan meminta maaf. Tapi itu semua membutuhkan waktu!
Salah satu mata kuliah saya yaitu Literary Critisicm mempunyai theory yang di sebut dengan “decontraction” yaitu dimana kita melihat suatu hal ataupun teks tidak terpaku pada nilai-nilai yang biasa ada di masyarakat, kita di tuntun untuk bisa melihat sisi lain dari nilai-nilai yang telah di yakini kebenaranya. Saya bisa mengambil contoh dari kejadian di atas “bahwa selingkuh itu diperbolehkan”  pada nilai2 yang berkembang di masyarakat selingkuh itu sangat diharamkan karena itu perbuatan yang sangat terkutuk, ya saya juga pernah merasakanya tapi disini daya mencoba mengambil sisi baiknya. Dalam berhubungan berpacaran kita berusaha memahami satu sama lain, setiap pasangan diharapkan dapat mengerti sifat pasangannya tapi pada keadaan sifat si pasangan tidak dapat di terima maka pasangan yang lain berusaha mencari “yang lain” sebagai pengganti nya, awal yang Cuma ingin coba-coba ternyata membuat benar benar jatuh hati. Maka dalam hal ini dia sudah BERSELINGKUH dengan jelas. Disini terlihat naluri manusia yang tidak pernah puas dengan apa yang dia punya. Selingkuh diperbolehkan disini dengan syarat sebelumnya tidak ada yang berjanji “ kamu selamanya sayang” “aku cinta kamu sampai mati” “kamu yang terakir untuk hidupku”.
Tapi bila dia sudah mengatakan kalimat kalimat “berbahaya” tersebut dan tetap berselingkuh maka dia adalah pecundang sejati yang mengingkari apa yang dia katakan sendiri, dia bisa disamakan dengan makluk yang tidak bertanggung jawab dengan apa yang di ucapkan. Seharus nya dia sebagai lelaki yang bukan abege labil bisa membuktikan kata-kata nya.

Yasudahlah mungkin saya kurang beruntung untuk mendapkan cinta sejati, tapi saya yakin suatu saat akan ada seseorang yang beruntung mendapatkan cinta saya yang spektakuler, amazing, dan luarbiasa ini dan dia akan cukup dengan 1 LOVELY saja.